Jika suatu hari nanti,bumi tak lagi mampu lagi memberi apa yang kau mau.
ketika air tak lagi mampu memberi kesegaran didahaga mu,
angin tak lagi bisa membelai hari-hari mu,
ketika itu awan tak lagi mampu meneduhi mu dari teriknya matahari, dan
laut tak lagi mampu mengapungkan bahtera diatasnya,
ketika matahari pun tak lagi bisa memberi cahaya hidup mu,
bulan tak lagi singgah di gelap malam mu,
sang embun tak lagi menyejukkan pagi,
tak ada lagi mentari mengintip pagi dan sore mu
saat itu
tanah bergetar kecang dan sangat kencang,
gunung-gunung terbelah memuntahkan isi nya,
tanah terbelah menelan segala bekas jejak hidup mu,
sang ombak menghempaskan sang nyiur yang berdiri di tepian pantai,
seketika itu detik tak lagi berdetak mengitung waktu,
hari-hari mu gelap dan sangat gelap hingga kau pun tak mampu melihat jari-jemari mu yang lentik.
kau tak lagi tau dimanakah kau berdiri, duduk atau berbaring.
gemuruh riuh jeritan memekakkan telinga mu,
hidungmu tak lagi bisa mencium aroma dunia...
Segala cerita telah usang seutuhnya, takkan ada lagi sejarah terukir, semua kan seperti debu berhamburan tak menentu.
Sebelum itu terjadi, aku mencintai mu dengan sungguh, setidaknya hingga detik ini, karena aku tak bisa tau sebatas mana cinta itu ada, tapi setidaknya hingga detik ini cinta itu masih ada.
tak apa jika kau tak mau tapi itulah ungkapan hati, ungkapan yang lama terpendam.
tapi jika kau harus membenci ku, maka benci lah aku karena sifat ku, sifat buruk ku yang menyakitkan mu, sungguh dengan sangat jangan benci aku seutuh jiwa ku.
kerana aku manusia seperti mu, manusia yang berdiri diatara hitam dan putih nya hidup, manusia yang ditugaskan diantara pahala dan dosa, manusia yang dihadiah kan antara indah nya surga dan kejamnya neraka...
ini lah aku, tak mampu dan takkan bisa ku hidup tanpa mencintai dan dicintai, jika itu terjadi maka sia-sia hidup ku.tapi satu cinta yang tak bisa kuhidup tanpa-Nya, yang mencintai ku tak ku pinta, cinta-Nya cinta tanpa tepi, cinta itu ada dan kan terus ada sejak ku ada dan kan berakhir ketika nyawa ini tak lagi menemani jiwa.
